Mulai Dari Nol

Terlahir Kembali di Dunia Modern

Coba bayangkan, seolah-olah Allah menulis ulang lembar hidup anda. Suatu pagi, anda terbangun, sudah dewasa, tapi tidak dengan memori dari masa lalu, tidak ada ingatan akan segala yang pernah anda alami. Anda cuma punya tubuh yang sama, wajah yang tidak berubah, tapi dunia ini sudah berbeda; terlalu cepat, terlalu berisik, penuh dengan layar yang tidak berhenti berkedip.

Continue reading

Generasi Tua atau Muda: Pilih Mana?

Titik Tengah di Antara Dua Dunia
Masa depan adalah teka-teki. Orang-orang menebaknya, berdebat tentang bentuknya, merencanakannya seperti itu milik mereka. Tapi masa depan tidak datang dari kekosongan.

Generasi muda sering disebut sebagai jawaban. Mereka digadang-gadang membawa cahaya, padahal mereka hanya melihat. Melihat siapa?

Continue reading

Ateisme: Apakah Kriminalitas?

I. Ateisme sebagai Kriminalitas dari Segi Agama

Ateisme, dalam pengertian yang paling dasar, adalah penolakan terhadap Tuhan. Bukan hanya penolakan terhadap sebuah keyakinan, tetapi penolakan terhadap hakikat dari segala sesuatu yang ada. Seperti halnya seseorang yang memilih untuk tidak percaya pada air karena tak bisa melihat molekulnya, ateisme mencoba menutup mata terhadap kenyataan yang sudah jelas di depan mata: Tuhan itu ada. Dan bila kita berbicara dalam konteks agama, maka kita sedang membicarakan tentang konsekuensi besar bagi setiap orang yang memilih untuk menutup hatinya dari kenyataan ini.

Continue reading

Setelah Membaca Buku Intellectuals

Paul Johnson menyerang jantung peradaban modern. Dia membuka tabir, membeberkan kebohongan yang tersembunyi di balik nama-nama besar. Rousseau, Marx, Tolstoy, Sartre; tokoh-tokoh ini menulis tentang moral, keadilan, dan kebebasan. Tapi di balik layar, hidup mereka penuh kontradiksi.

Continue reading

Pasar Kebalen: Realita Umat Malang

Pasar yang Tidak Pernah Mati
Pasar Kebalen. Sebuah dunia yang bergerak dalam diamnya malam. Pukul dua dini hari, ia sudah berdenyut. Pedagang bergegas menggelar dagangan. Pembeli datang dengan kantong kosong, pulang membawa penuh harapan.

Namun, di balik hiruk-pikuk itu, ada pemandangan yang menyedihkan. Saat adzan Subuh berkumandang, pasar tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Transaksi terus berjalan. Suara dari rumah Allah kalah dengan suara uang.

Continue reading