Money, Monkey, and Donkey

Trilogi Kemunduran Peradaban

Mari kita mulai dengan pertanyaan mendasar: Apa yang salah dengan peradaban manusia hari ini?

Jawabannya sederhana. Manusia telah lupa siapa dirinya.

Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'” (QS. Al-Baqarah: 30)

Khalifah. Mandataris Tuhan di muka bumi. Posisi termulia dalam hierarki kosmik.

Tapi realitas hari ini? Manusia yang dicipta untuk menjadi khalifah malah terdegradasi menjadi tiga sosok menyedihkan: money (budak uang), monkey (pemain sirkus kehidupan), dan donkey (si pandir).

Continue reading

Daya Lentur dan Daya Pantul

Ujian dan Respons

Hidup ini seperti menari di atas tali. Keseimbangan adalah segalanya. Terlalu kaku, kita jatuh. Terlalu lentur, kita kehilangan arah.

Saya teringat percakapan dengan seorang kawan lama. “Mengapa hidup terasa begitu berat?” tanyanya. Saya terdiam. Lalu berbisik, “Mungkin karena kita lupa cara melentur. Mungkin karena kita lupa cara memantul.”

Allah sudah memberi tahu kita sejak awal. “Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan” (QS. Al-Baqarah: 155). Ujian itu pasti. Yang tidak pasti adalah respons kita.

Continue reading

Jangan Mati Dulu Sebelum

Diskursus Awal

Kematian adalah diskontinuitas eksistensi yang tidak bisa ditawar. Maut datang tanpa negosiasi, tanpa menunggu persetujuan. Tapi menariknya, Islam mengajarkan bahwa teritori antara hidup dan mati bukanlah segregasi mutlak, ada kontinum amal yang terus mengalir, bahkan setelah jasad menjadi tanah.

Continue reading

Cukup Teori & Teori Cukup

Antara Kitab Suci dan Lemak Kehidupan

Ada lelaki usia 38 tahun yang setiap hari membaca Al-Quran. Tiga juz sehari. Tidak pernah absen. Hafal ayat-ayat tentang kejujuran. Tapi kemarin dia menipu pelanggannya dengan mengurangi timbangan. Ada perempuan 39 tahun yang menangis setiap mendengar ceramah tentang surga-neraka. Tapi dia membentak pembantunya karena secangkir teh terlalu manis. Ada seorang imam masjid yang bergetar ketika membaca doa, tapi menunggak biaya sekolah anaknya karena malas bekerja.

Continue reading