Bara dan Lara Wanita Gaza

Lebih Dari Sekadar Bayangan

Di Gaza, wanita bukan bayang-bayang yang bersembunyi di balik punggung lelaki. Dia adalah bayang-bayang dari segalanya. Bayang-bayang yang menelan reruntuhan, bayang-bayang yang meneduhkan anak-anak dari matahari kematian, bayang-bayang yang lebih nyata dari benda apa pun yang disorot cahaya.

Continue reading

Teriaklah Merdeka dengan Penuh Rasa Malu

Sebuah Refleksi Usia ke-80

Langit Nusantara cerah pada 17 Agustus 2025. Mungkin juga pura-pura cerah. Bendera-bendera berkibar di tiang-tiang paling angkuh, di gang-gang paling kumuh. Bangsa ini merayakan usianya yang ke-80. Delapan puluh tahun. Sebuah angka yang seharusnya gagah.

Dari desa ke sekolah ke istana negara, gema nasionalisme bersahutan. Allahu Akbar! Merdeka!

Tapi di tengah riuh itu, ada sunyi yang menusuk. Ada bisikan yang membuat lidah kelu. Kita mau ikut berteriak, tapi kerongkongan tercekat. Pertanyaan itu datang tanpa diundang. Merdeka dari apa? Dan merdeka untuk apa?

Continue reading

Banyak Guru, Sedikit Pendidik

Mengembalikan Ruh Tarbiyah dalam Pendidikan Indonesia

Lihatlah ruang-ruang kelas kita. Penuh sesak. Papan tulis penuh coretan rumus. Jadwal pelajaran padat merayap dari pagi hingga petang. Di depan kelas, berdiri seseorang yang kita panggil guru. Jumlahnya banyak, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi di tengah keramaian ini, sebuah paradoks yang tajam menikam ulu hati: kita punya banyak guru, tapi terasa sangat sedikit pendidik sejati.

Continue reading