Ketakutan dan Impian: Untukku yang Akan Tua dan Pernah Muda

Kesadaran Awal

Dalam kesendirian malam ini, dengan tubuh yang semakin lelah dan waktu yang semakin terbatas, aku menyadari bahwa hidup ini memiliki dua hal yang selalu beriringan: ketakutan dan impian. Dua hal ini sering datang bergantian, kadang bersamaan, bahkan dalam bentuk yang sama. Ketakutan yang mencekam, dan impian yang menggelora. Kedua-duanya begitu mengatur langkahku, mempengaruhi cara berpikirku, dan bahkan mempengaruhi pilihan-pilihanku. Saat aku menulis ini, aku tidak hanya berusaha memahami ketakutan dan impian yang datang padaku seiring bertambahnya usia, tetapi juga berusaha berbicara kepada diriku yang lebih muda. Sebuah surat untuk diriku yang berusia 15 tahun.

Continue reading

Meski Maksiat Tidak Pernah Tamat

Utopia Ideal: Bebas Maksiat

Setiap orang beriman pasti memiliki impian untuk hidup dalam kondisi yang bersih dari dosa. Harapan ini begitu murni dan alami. Di dalam hati setiap Muslim, ada kerinduan besar untuk selalu berada dalam keadaan yang suci, mendekatkan diri pada Allah, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Tidak ada yang lebih diinginkan selain terbebas dari segala bentuk maksiat dan dosa yang bisa menghalangi jalan kita menuju Surga. Tapi kenyataannya, meskipun niat baik selalu ada, banyak dari kita yang sering terjerumus dalam dosa. Itulah ujian hidup, dan ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Maksiat memang tidak pernah tamat.

Continue reading

Lima D untuk Satu G

Mengapa Gaza?

Kita hidup di dunia yang semakin terpolarisasi, dengan kezaliman yang mengakar di banyak tempat. Gaza Palestina adalah salah satu contoh nyata dari ketidakadilan global yang terpampang sangat jelas di mata dunia. Masjid Al-Aqsho, tempat yang menjadi simbol bagi umat Islam di seluruh dunia, kini dikuasai oleh penjajah zionis yahudi israel yang melakukan pembantaian genosida dan kejahatan perang paling biadab dalam sejarah umat manusia. Di saat yang sama, kita sering terjebak dalam rutinitas sehari-hari, melupakan bahwa ada perjuangan besar yang sedang berlangsung. Tanpa gerakan, tanpa kesadaran kolektif, kita selamanya akan menjadi umat pecundang.

Continue reading