Paling Pintar Atau Paling Baik?

Saya melakukan sensus “teman sekelas yang paling baik” di 4 kelas yang saya ajar. Aturannya mereka harus memilih 1 teman lelaki dan 1 teman perempuan, tidak boleh lebih. Hasilnya menarik. Dari 4 kelas tersebut semua anak yang terpilih bukanlah anak yang rangking 3 teratas. Dengan kata lain, anak rangking 1 2 3 bukanlah teman yang paling baik. Tentu bukan berarti mereka yang paling pintar adalah teman yang jahat. Ini hanya menunjukkan bahwa kecerdasan kognitif tidak mesti sebanding dengan kepandaian sosial. Pintar itu penting tapi baik itu harus. Setuju?

(Semoga Alloh menjadikan murid-muridku anak yang beradab lagi cerdas. Better than me lah pokoknya.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *