Nyontek; Jalan Bahagiaku
Ada 1 kesepakatan universal antara orang Islam dan orang kafir. Yakni sama-sama menginginkan kebahagian dan terhindar dari kesedihan. Tapi makna bahagia versi mereka berbeda. Beda karena masing-masing memiliki idola yang berlainan.
“Siapa idola kita?”
“Siapa orang paling bahagia di muka bumi ini?”
Idola ini vital karena membentuk obsesi yang menentukan surga-neraka kita. Tentu jawaban iman kita adalah para Nabi dan Rosul, para manusia suci. Dan mengerucut kepada Nabi Muhammad, makhluk paling afdhol yang diciptakan Alloh ta’ala. Sehingga mempelajari Siroh Nabi itu kurikulum wajib bagi para pencari kebahagiaan. Bahkan para Sahabat mengajari anak mereka sejarah hidup Nabi Muhammad seperti mengajari Al-Quran. Sangat logis karena hidup Nabi Muhammad adalah aplikasi dari Al-Quran.
Lalu bahagia juga biasa disebut dengan sukses. Hanya saja apakah kriteria sukses versi manusia sama dengan versi Kitab Suci Al-Quran? Jangan sampai kita capek-capek mendaki gunung tapi ternyata kita mendaki gunung yang salah. Maka nyontek adalah cara termudah untuk bahagia. Nyontek gimana maksudnya? Ya belajar. Duduk di depan guru. Siap digurui. Harus mencatat. Kudu beli buku/kitab. Memang berat tapi bukan berarti mustahil. Pokoknya aku harus bahagia!