Mengkhianati Ayat Iqro’
Jika iqro’ hanya dipahami sebagai “budaya baca buku” atau bahasa kerennya “berliterasi” maka kita tertinggal jauh. Kalah telak dibanding negri Paman Sam USA. Tidak bisa dibandingkan dengan negri Sinto Jepang. Membaca sudah jadi DNA mereka. Buku adalah bagian kehidupan mereka.
Tapi ayat iqro’ tidak hanya berhenti di aktivitas membaca. Ayat itu menuntut kita membaca atau berliterasi dengan landasan iman. Karena Alloh, demi Alloh, dan untuk Alloh. Dengan level membaca seperti ini kita tambah jauh lagi.
Punya anggaran beli buku baru?
Kapan terakhir khatam 1 buku?
Punya perpustakaan pribadi atau keluarga?
Jangan sampai kita yang punya dalil, tapi al-kafirun yang mengamalkan. Jadi jangan nelongso jika mereka menguasai dunia dan kita ada di himpitan ketiak mereka.